[Journalism Online] Do’s dan Dont’s untuk Jurnalis Ketika Menggunakan Sosial Media

3:54 PM



Steve Fox
Menurut Steve Fox, Koordinator Multimedia Jurnalis, hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh jurnalis ketika menggunakan social media adalah

#1: Jangan melakukan hal bodoh (be a dumbass).
Gunakanlah pemikiranmu. Bila kamu bekerja dalam sebuah organisasi berita maka segala tindakanmya pasti memiliki dampak. Hal ini dimaksudkan ketika meng-update status di Facebook maupun Twitter, tanyakan kembali pada dirimu, apakah saya sedang melakukan hal yang bodoh?


#2. DENGARKAN!
 Bila kamu me-retweet suatu berita atau hasil interview, luangkan waktu untuk membaca atau mendengarkan secara keseluruhan. Pikirkan seberapa banyak jurnalis yang me-retweet? Apakah kontennya sangat penting? Bila kamu me-retweet mengenai rapat di DPR, pahamilah dengan sungguh-sungguh isu tersebut.

#3. DON’T OVERSELL YOUR HEADLINES.
Ini merupakan isu yang serius bagi jurnalis. Dalam kompetisi di dunia jurnalisme online, sang jurnalis pasti menginginkan beritanya banyak yang mengklik untuk dibaca. Namun, usakan jangan menyesatkan. “One 
Journalis I know tweeted the week after Michael Jackson died that police were investigating the doctor as possibly having a role in a homicide. I clicked in and saw a one sentence entry on TMZ atributed to an anonymous source. Now his defense was that TMZ had been right on the story.“ Hal tersebut merupakan salah satu contoh dari overselling, yang mana dibutuhkan kejelihan dalam menggarap suatu berita tanpa harus berambisi untuk memperbanyak reader atas suatu story.

#4. PRIVACY.
Adakalanya Facebook memungkinkan untuk ruang semi-private. “I had one student who reported on a UMass student who committed suicide during a study abroad program. His first step was to go check out her FB page and he found a lot of condolence M2 messages, which he reported on for a blog that he was writing for the local newspaper’s Website. The backlash was immediate. He was kept out of a memorial service for the girl because friends and family were upset with what he had done.” 
Sebagai jurnalis, tentunya dapat melihat bahwa facebook adalah ruang yang dapat diakses siapa saja, tapi bagi sebagian orang, facebook adalah area abu-abu di mana mereka tetap memiliki suatu privasi (semiprivacy).

#5. RETWEETING.
Anda secara langsung mendukung sesuatu ketika Anda tweet. Jangan menge-tweet sesuatu atas dasar “hanya tertarik” dan biarkan orang-orang tahu karena hal itu akan dilupakan kemudian hari. Anda harus mengecek ulang konten yang akan di-tweet. Secara langsung Anda mewakili diri Anda sebagai jurnalis dan organisasi media Anda ketika anda menge-tweet sesuatu. Terakhir, terdapat banyak debat antara reporter dan editor mengenai ketentuanketika ber-Facebook dan ber-Twitter. Namun, pikirkanlah, apakah satu akun sudah cukup? Buatlah akun pribadi dan akun yang berlandaskan professional kerja Anda untuk menjaga tranparansi Anda di social media.

(Originally presented on 10/3/2009 at ONA Conference in San Francisco)
***

Di sisi lain, BBC juga turut memperbarui kebijakannya dalam bidang social media, yakni BBC tidak melarang jurnalis untuk memliki akun pribadi baik di Facebook maupun di Twitter. Namun, sang jurnalis juga perlu memperhatikan hal apa saja yang dapat dia tweet, karena menurut Nicole, ada lima tweets yang dapat membuat jurnalis dipecat.

Biasanya hal tersebut dimulai dengan isi tweet "...as a BBC member of staff - and especially as someone who works in News – “ Don’t do anything stupid while update status. Umumnya, jurnalis BBC bisa menyebutkan dimana dia sekarang atau sedang melakukan apa, namun dia tidak boleh menggunakan nama BBC pada akun pribadinya. Jauhi ranah politik atau hal-hal yang berbau ekonomi karena hal tersebut dapat berpotensi konflik. Terdapat pula empat halaman doukumen yang diupdate pada 12 July, sekitar 900 kata yang mengatur perihal social media di BBC. (download filenya di sini)

Intinya, hal tersebut menyentuh bagaimana staf pekerja harus menanamkan dalam diri pribadinya mengenai peraturan yang sudah ditetapkan ketika tweeting atau blogging untuk akun pribadinya sendiri. Klarifikasi dari BBC ini muncul ketika organisasi berita mencoba mencari jalan terbaik untuk memanfaatkan media social sambil menghindari berbagai kobocoran dan hal-hal yang mengundang kontroversi. 

The Association Press pernah memperingati dua jurnalis mencoba menggabungkan akun pribadi dan profesionalnya dalam akun media sosial dan mengekspresikan opini pribadinya yang terdapat dalam web daring pointer.org.

Daftar Pustaka
Fox Steve. Five Do’s and Don’t for Journalists Using Social Media. http://multimediajournalists.wordpress.com/tutorials/social-media/ diunduh pada Kamis, 22 Desember 2011 Pukul 09.30 WIB.

Nicole Martinelli. BBC to journalists on social media: "Don't do anything stupid". http://ijnet.org/blog/bbc-journalists-social-media-dont-do-anything-stupid diunduh pada Kamis, 22 Desember 2011 Pukul 09.40 WIB

You Might Also Like

0 comments