patah bukan berarti rusak

9:53 PM


Rabu, 21 September 2011
11.00 WIB
unduh dari http://t1.gstatic.com/images?
q=tbn:ANd9GcQ67DJiXxXDDf
L3uwrFomlgGQbGvFhaRMM
R67e62NdERcOxymFLDA
Hari ini kacamata saya patah, rasanya sedih sekali karena artinya harus membeli yang baru lagi.
Sekilas kenangan lama terbuka lagi saat ayah membelikan kaca mata dengan body yg elastis sehingga tidak akan patah bila kita memakainya ketika berbaring atau tiduran dengan posisi miring.
Kacamata yang bagus menurut saya. Kacamata yang dibeli karena rasa sayangnya kepada saya.
Entah kapan bisa beli kacamata baru lagi. Sejak menggunakan kacamata sedari kelas 1 smp baru 3 kali ganti kacamata.

Kesialan atau keberuntungan yang tertunda?
Entah mengapa akhir-akhir ini saya merasa begitu sial. Pertama karena provider *sebut saja Tr1* begitu mengecewakan saya. Ketika saya baru membeli pulsa Rp 100ribu (15/9) agar bisa internetan keesokan harinya, tiba-tiba saja pagi harinya pulsanya telah berkurang Rp 50ribu. Entah kemana, padahal nomor itu hanya dipakai modem dan saya tidak teregistrasi apa-apa (layanan REG REG-an dan atau I-RING).
Kemudian dengan kalap saya menelepon Customer Service untuk dimintai keterangan, setelah berbasa-basi dia meminta saya untuk menunggu, mengecek data katanya. Tak berapa lama kemudian, dia berkata sepatah dua patah untuk meminta saya menunggu lagi, kali ini agak lama. Kemudian, akhirnya dia berkata bahwa nomor saya akan diinvestigasi lebih lanjut lagi untuk diperiksa penyebabnya, dan untuk itu saya diminta menunggu 1x24 jam balasan SMS dari provider tersebut. Saat itu saya menelepon pagi hari sekitar pukul 8.
Aktivitas saya cukup banyak hari itu dan baterai hanphone saya pun habis ketika maghrib tiba. Saya pun mengecharge-nya, tapi ketika dinyalakan kembali, layar kacanya bertuliskan: NO SIMCARD.
Apa-apaan ini, pulsanya raib begitu saja. Oleh karena itu, jumat ini saya berencana untuk mendatangi salah satu cabang gerai TRI. Apabila tindakannya tidak baik dan tidak sesuai keinginan saya (yakni hanya menyarankan untuk meminta simcard baru tanpa mengganti besaran pulsa yang hilang), maka saya tidak akan pernah memakai provider itu lagi.
Tahukah anda? Rp 100rb sangatlah penting bagi saya, apalagi pulsa itu belum saya bayarkan kepada teman saya yang kebetulan menjual pulsa elektrik karena masalah seperti ini. Karena ini pula tugas-tugas saya terhambat karena tidak dapat browsing. Memang sih di kampus ada hotspot, tetapi saya mempunyai kegiatan lain di luar kampus yang tidak memungkinkan saya untuk ke kampus untuk mengerjakan tugas. Akhirnya hanya di rumah atau di kost-an lah tempat saya mengerjakan tugas dengan khusuk.

You Might Also Like

0 comments