Balance of Life: Good and Bad Things are Coming at The Same Time

11:35 AM

"Di penghujung 2016, gue meyakinkan diri gue, bahwa 2017 itu adalah tahun gue. 2017 tahun gue... Begitu terus berulang-ulang yang gue tanamkan dalam hati gue. Sebenernya untuk lebih menguatkan mental gue sih buat menghadapi tahun yang akan datang. hehehe"
"Semua itu karena gue (dan keluarga gue) membutuhkan suntikan semangat berlebih dari dalam diri untuk menjalani tahun yang akan datang." 
"Ya... 2016 sebenarnya sudah berjalan dengan baik, but sh*t things happened saat penghujung akhir tahun yang membuat 2016 gue (dan keluarga gue) tercitrakan dengan aura kelabu. Keberdukaan. Hitam. Dan Sedih.That's all."  
"Gue merasa yakin bahwa saat ini gue masih punya tenaga berlebih untuk melewati 2017 dengan rasa optimis, dan menelan apapun yang akan datang, well yeah, I am a good eater! I still have some spaces in my mind, heart, and all spaces inside my body and soul. I reborn as an empty glass again. So, welcome 2017!"
Balance of Life: Good and Bad Things are Coming at The Same Time


Awal bulan Februari, gue kembali menulis.
Sekadar memberi tanda bahwa keseimbangan hidup di tahun 2017 mulai gue rasakan.
Ada hal yang baik yang datang, dan ada hal yang sampai detik ini gue gak tahu itu buruk atau suatu hal terbaik yang harus gue syukuri nantinya.

Buat yang lagi baca, ya, gausah nggak sabaran gitu sih buat nyuruh gue, "Bisa langsung to the point, nggak?"
Easy... Gue bakal jelasin what is the good news and what's the bad one. I will. I will... hehehe

Good Thing is The New Challenge
Yes, sesuatu yang baik itu datang ketika lo diuji saat berada dalam titik kenyamanan lo. (Gue ngomong ke diri sendiri sih)
Rasa-rasanya gue udah mulai terbiasa dibangunin saat lagi tidur nyenyak-nyenyaknya hahaha
As simple as, sekarang udah saatnya bangun, Nia... Ayo berkarya! Walau karya lo nggak seberapa, selama ada faedah dan manfaatnya, lo bisa jadi sesuatu yang berguna. So, a new challenge is waking me up and asks me to open my eyes wider.

Tantangan baru ini gue rasa akan menyenangkan untuk dilewati, karena pekerjaan gue sebagai penggali (ilmu) akan tetap berjalan seperti biasa. Reflects to my last year, I do believe something exciting will come and come again...

Bad Thing is The Way to Accept and Be Grateful
Bersamaan dengan sesuatu yang baik itu, sesuatu yang buruk juga datang. Nggak gede sih... Cuma sebesar 13.1 cm x 9.7 cm.

Kalau kata orang-orang, "Ini cobaan, harap bersabar..."

Gue sabar.
Dan nggak tahu kenapa, nggak ada rasa takut atau khawatir untuk menghadapi itu.

Positioning gue saat ini lebih kepada menerima dan menjalani segala proses yang terjadi.

Aksi dan reaksi; itu yang bikin gue merasa kuat buat ngelewatinnya. Ya, kalau terjadi peristiwa A, maka hal yang akan gue lakukan setelahnya adalah B. Kalau dari keputusan B memunculkan dampak baru lagi, maka gue akan melakukan C, dan seterusnya, dan seterusnya.

Jadi, sebenernya, nggak ada yang harus disesali dengan terjadinya peristiwa A. Yang sudah terjadi, ya sudah terjadi. Gak tahu sih ini terkesan buruk atau nggak, hal yang gue tanamkan saat ini adalah "Jangan menyesal bila sesuatu yang buruk terjadi padamu, tapi cari solusi untuk menanggulanginya segera."
Gitu sih penjelasan ribetnya :p

Nanti deh, kalau gue udah menjalani prosesnya dan udah tahu hasil dari sesuatu yang 'agaknya buruk' ini kayak apa, gue akan ceritain lebih jelasnya. Sabar ya... hehe

Intinya, gue harus memutuskan secara cermat dan matang, serta menerima apa pun yang terjadi setelahnya.

Balance of Life: Good and Bad Thing are Coming In The Same Time

Di titik ini, gue merasa 'wow' aja gitu...
Ternyata, Tuhan sayang sama gue. Gue masih diperhatiin setelah banyak hal buruk yang gue lakuin.

Ya, mungkin ini cara Tuhan buat sayang sama gue. Cara yang bikin gue jadi lebih dewasa dari dalam, dan sadar bahwa udah saatnya mengetahui kalau hidup ini nggak sempurna tapi harus tetap seimbang. Hal baik dan buruk selalu berjalan beriringan untuk menciptakan suatu keseimbangan, keteraturan, dan gue bisa sampai pada titik di mana bisa menggali makna hidup yang sebenernya. (Cailehhhhhh, Nia kata-katanya...)

Ada yang bilang bahwa gue pada dasarnya adalah orang yang kurang mendapat tempaan. Maka dari itu, sejak tahun lalu gue udah mendedikasikan hidup gue untuk siap ditempa oleh apapun.

Gue rasa Tuhan cukup baik. Gue ditempa sedikit demi sedikit di saat Dia tahu kalau gue udah siap buat menghadapinya. So, I'm ready for something yet to come. Thanks God! You're awesome!



***

You Might Also Like

0 comments