Apa Arti 4 Tahun Bagi Kamu?

6:17 PM

4 tahun itu bukan waktu yang sebentar, juga bukan waktu yang lama. Jadi, apa yang bisa kamu lakukan selama 4 tahun?

Jawabannya, banyak!
Dalam 4 tahun, seorang siswa/i sekolah dasar sudah bisa menghafal perkalian dan rumus bangun ruang.
Dalam 4 tahun, seorang siswa/i menengah pertama bisa memulai hidup barunya di sekolah menengah atas!
Dalam 4 tahun, seorang mahasiswa/i bisa memulai hidup barunya di dunia kerja. Itu juga bilamana ia lulus tepat waktu.

Tapi, faktanya, dalam 4 tahun itu nggak melulu menimba ilmu atau melakukan satu hal saja bukan?
Dalam 4 tahun itu kita bisa belajar di lembaga sekolah sambil bermain, berorganisasi, menjadi relawan, bekerja, mengenal hal-hal yang baru, atau lebih mengenal siapa diri kita, lebih mengenal siapa orang-orang di sekeliling kita, siapa orang-orang yang selalu ada buat kita, dan banyak lagi lainnya.

Kalau aku?
Aku melakukan banyak hal sih, tapi untuk tulisan kali ini, aku akan fokus pada satu hal yang aku lakukan dalam 4 tahun ini.

Tepat hari ini, sudah 4 tahun aku gunakan untuk mengenal seseorang.
Mengenal karakter seseorang, mengenal lingkungan seseorang, mengenal masalah yang dihadapi seseorang, dan membangun fundamen bersama seseorang.

Hasilnya?
Sudah hampir terlihat.
Bahwasannya dalam mengenal seseorang tidak bisa hanya melihat permukaannya saja. Kita bisa melihat orang lain selalu bahagia, tapi adakalanya apa yang terlihat di wajahnya bukanlah yang dirasakan oleh hatinya.

Dalam mengenal karakter seseorang tidak dapat dilakukan dalam satu kali masa bertemu. Bila hanya melihat sekilas-sekilas saja atau hanya sesekali saja, bisa dibilang kurang komprehensif!
Bisa saja kita hanya melihat buruknya saja, atau hanya melihat yang baiknya saja. Kita tidak tahu bagaimana ia saat sedang geram, bagaimana ia saat bahagia, bagaimana sikapnya saat sedang menghadapi kesulitan, dan bagaimana sikapnya dalam menghadapi nikmat tuhan.

Dalam mengenal lingkungan seseorang, sebenarnya bisa dilihat dalam sekali datang saja.
Karena hal ini cukup dilihat oleh pandangan mata. Seperti apa tempat tinggalnya, bagaimana keluarganya, dan bagaimana orang-orang di sekitarnya. Toh, yang diobservasi hanya sebatas lingkungannya saja. Namun, beda cerita apabila kamu memang ingin mengenal lingkungannya lebih jauh dan mendekatkan diri dengan lingkungan tempat ia tinggal, butuh beberapa waktu untuk mendapatkan trik agak kamu lebih dikenal di lingkungan tersebut.

Dalam mengenal masalah yang dihadapi butuh waktu yang sangat lamaaaa untuk mengetahui apa masalah dasar yang dihadapi oleh seseorang. Pengenalan yang sebentar-sebentar saja atas suatu masalah yang dihadapi seseorang bisa menjerumuskan kita menjadi orang yang sok tahu atau judgemental.
Aku butuh 1-2 tahun untuk mengenal masalah dasar atas seseorang dan berusaha mencarikan solusi bersama atas masalah tersebut, karena aku peduli. Hal itu berlangsung hingga kini.

Dalam membangun fundamen bersama seseorang membutuhkan waktu yang lebih lamaaaa lagi dibandingkan mengenali masalah yang dialami seseorang. Fundamen itu harus dibangun dari bahan-bahan yang jaminan mutu. Bila dari awal tidak dibangun dari bahan-bahan yang berkualitas, jangan kaget bila waktu yang tersita untuk membuat bangunan tinggi itu bisa hancur berkeping-keping. Singkatnya, bangunan yang kamu bangun tidak kokoh!

Aku beberapa kali mengalami runtuhnya bangunan yang telah dibangun dengan segala upaya. Namun, karena hal itu tidak dilandasi oleh bahan-bahan yang kokoh dan kondisi lingkungan yang tidak mendukung, serta tetap kekeuh membangun sebelum menyelesaikan permasalahan yang ada, berkali-kali bangunan itu hancur. Hingga saat ini.

Tapi, yang spesial dari upaya itu semua adalah selalu ada rasa optimis untuk tidak menyerah.
Walau rasa lelah sudah terasa dan tak terhitung jumlahnya, tapi keberanian untuk mencoba tak pernah padam.
So, keep fighting!

*Tulisan ini dibuat untuk menguatkan diri agar lebih semangat keesokan harinya. ^^

Update Blog: But now, I cut the rope and decided 4 years is enough

You Might Also Like

0 comments